Pandemi virus corona berdampak sangat besar pada pelaku usaha. Bahkan banyak yang sudah melakukan efisiensi dengan mengurangi gaji pegawai hingga menutup usahanya.
Meski masih dilanda pandemi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Pijar, Reddy dan Toga untuk membuka usaha kedai kopi. Ketiganya yakin bisnis kopi yang diberi nama Kontak Point, menjadi salah satu usaha menjanjikan di tengah pademi virus corona.
“Orang pengin bisnis berarti sudah nyiapin risiko dan proyeksi serta goals apa aja yang pengin dituju kan. Apalagi gue yakin di bisnis kopi ini di zaman sekarang kopi udah jadi tren dan gaya hidup, dibilang kebutuhan pokok juga sudah termaksud,” ujar Toga, salah satu pemilik Kontak Point, Cibinong.
Menurut Toga, pebisnis harus bisa belajar dalam keadaan dan dalam kondisi apapun seperti pandemi. Dirinya berkeyakinan bahwa di balik ada cobaan saat pandemi, di situ pasti ada peluang usaha yang sangat besar.
Misalnya, banyak pekerja kantor yang terpaksa kerja dari rumah, siswa hingga mahasiswa harus belajar secara daring. Nah, di sinilah pebisnis harus jeli melihat peluang bisnis mayoritas masyarakat beraktivitas di rumah.
“Gimana caranya kita pebisnis kopi itu memenuhi kebutuhan kopi masyarakat Indonesia dengan penjualan online. Contohnya menggunakan kemasan botol 250 ml sampai 1 liter. Jadi kita up lewat Instagram, Tik-tok atau media sosial yang lainnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Toga, kopi merupakan minuman yang bisa membuat conecting antar manusia satu dengan yang lainnya. Di kedai kopi, para pecinta kopi bisa saling berkomunikasi, berdiskusi dan menimbulkan ide-ide kreatif saat bekerja. Selain itu, kopi juga bisa dinikmati sendiri maupun bercengkrama dengan orang lain seperti nongkrong, meeting dan lainnya.
“Ini sih sudah jadi lifestyle ya tentunya untuk kopi yang di mana notabene orang Indonesia itu nongkrong. Nah kedai kopi itu sarana atau wadah tempat anak muda ataupun orang tua buat nongkrong. Jadi sangat menarik sih menurut gue,” ujarnya.
Toga bersama Pijar dan Reddy memutuskan membuat kedai bernama Kontak Point. Makna Kontak Pointer sendiri diambil dari nama platina yang menjadi bagian penting dalam motor Vespa.
“Jadi ibaratkan platina yang posisi baik dalam vespa. Sama dengan gimana cara si barista menyeduh seduhannya dengan idealisnya sendiri-sendiri supaya bikin kopi itu enak,” tuturnya.
Adapun jam operasional Kontak Pointer, Minggu-Kamis pukul 14.00 – 22.00 WIB dan Jumat-Sabtu 16.00 – 24.00 WIB.
Ke depannya, Toga bersama rekannya ingin Kopi Indonesia bisa lebih maju dan utamanya mensejahterakan para petani. “Selain itu, semoga kopi Indonesia menjadi komoditas ekspor dengan segala kualitas yang dimilikinya yang dapat memenuhi kebutuhan kopi seluruh dunia,” tandanya.